Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu . a. meniru tingkah laku yang diidolakan b. perintah dari atasan kepada bawahan c. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya d. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai e. melakukan apa saja yang diinginkan 2 Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu. a. Meniru tingkah laku individu yang diidolakan b. Perintah dari bawahan kepada atasan c. Perintah dari atasan kepada bawahan d. Dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya Apakahkamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu? Berikut pilihan jawabannya: meniru tingkah laku yang diidolakan; perintah dari atasan kepada bawahan; dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya; meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu - 26855881 diaanbhgll diaanbhgll 14.02.2020 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu a meniru tingkah laku individu yang Jika ada, jelaskan! Sebelumnya Berikutnya Mengetahui semua jawaban Situs ini menggunakan cookie Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu . a. meniru tingkah laku yang diidolakan. b. perintah dari atasan kepada bawahan. c. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya. d. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai. e. melakukan apa saja yang diinginkan. qNEqr. Terdapat beberapa pengertian dari sosialisasi politik yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Brinkerhoff dan White, sosialiasi politik mengandung arti sebagai suatu proses pembelajaran status, nilai, dan peran yang dibutuhkan untuk partisipasi dalam institusi politik ataupun sosial. Dalam Damsar, Michael Rush dan Phillip Althoff menyebutkan bahwa sosialisasi politik merupakan prosedur memperkenalkan dan menjelaskan sistem politik kepada individu atau khalayak umum untuk menentukan 29 bagaimana reaksi dan tanggapan orang tersebut atas fenomena gejala politik yang ada. Sedangkan Gabriel A. Almond menjelaskan bahwa sosialisasi politik adalah sebuah sebuah proses yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai politik kepada seseorang, serta yang menunjukkan bagaimana seseorang terlibat dalam sistem politik yang Berdasarkan beberapa pengertian yang di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sosialisasi politik adalah proses memperkenalkan sistem dan kebijakan politik khalayak umum yang bertujuan membentuk sikap, pandangan, dan keikutsertaan pada kehidupan politik. Sosialisasi politik berpengaruh untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat terhadap politik. Dalam negara yang menganut demokrasi, partisipasi masyarakat menjadi kunci utama berjalannya proses demokrasi. Maka dari itu, sosialisasi yang bersifat politik menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintah dan institusi politik sebuah negara demi menaikkan tingkat partisipasi dan menjaga keberlangsungan proses demokrasi yang sehat. Dengan adanya sosialisasi politik, masyarakat mempunyai sikap, pandangan dan orientasi masing-masing terhadap kondisi politik yang berlangsung di masyarakat. Proses sosialisasi politik dapat terjadi seumur hidup melalui pendidikan formal, informal, nonformal atau bahkan kejadian dan pengalaman pribadi masing- masing individu. Selain itu, lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan sangat berpengaruh terhadap proses 30 terjadinya sosialisasi politik dalam masyarakat. Metode sosialisasi politik dapat berupa pendidikan politik ataupun indoktrinasi politik. Pendidikan politik dapat berupa dialog atau diskusi dengan masyarakat mengenai nilai, norma, dan simbol- simbol politik. Sedangkan indoktrinasi politik dapat berupa pemaksaan yang dilakukan penguasa dalam memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap baik dan ideal oleh pihak yang berkuasa32. Di samping sosialisasi politik mempunyai fungsi dalam membentuk sikap dan orientasi politik yang bersifat individual dan kelompok, sosialisasi politik juga dapat berfungsi sebagai pemeliharaan kebudayaan suatu bangsa sebagai warisan kebudayaan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Selain itu, sosialisasi politik juga dapat mengubah suatu kebudayaan politik yang terjadi ketika sosialisasi tersebut menyebabkan penduduk mengalami kehidupan politik dan dijalankan pada saat terjadi perubahan besar seperti terbentuknya negara baru dan lain sebagainya. Dengan kata lain, memelihara, mengubah atau membentuk kebudayaan politik meruapakan fungsi-fungsi lain dari sosialisasi 32 Syahrial Syarbaini dkk, Sosiologi dan Politik Bogor Ghalia Indonesia, 2002, h. 71. 33 Komarudin Sahid, Memahami Sosiologi Politik Bogor Ghalia Indonesia, 2011, h. 200. 31 2. Agen Sosialisasi Politik Dalam proses sosialisasi politik, terdapat agen-agen yang dapat dijadikan perantara dalam proses tersebut, yaitu34 a. Keluarga, merupakan primary group dari agen sosialisasi politik. Keluarga menjadi tempat sosialisasi politik yang paling efektif dan efisien dan karena keluarga adalah lembaga sosial yang terdekat untuk seorang individu. Dari obrolan ringan mengenai politik yang terjadi dalam keluarga, tanpa disadari telah menjadi sarana transfer nilai- nilai dan pemahaman politik yang diserap oleh anak sehingga nantinya akan berdampak pada sikap dan orientasi politik anak tersebut. b. Sekolah, merupakan secondary group dalam proses sosialisasi politik. Sekolah menjadi agen sosialisasi politik yang tak kalah pentingnya keluarga. Hal ini ditunjukkan dari kebanyakan dari individu mengetahui dasar negara, lagu kebangsaan, simbol negara, sistem pemerintahan yang ada dari sekolah. Dari sinilah terjadi penyebarluasan informasi dan pengetahuan mengenai politik. Selain itu, dengan adanya pelajaran menganai kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah membuat siswa memperoleh pengetahuan awal mengenai dunia politik dari sudut pandang akademis. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada pembentukan sikap dan orientasi politik seorang individu. 34 Elly M Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Politik Jakarta Prenadamedia Group, 2013, h. 180-183. 32 c. Teman sebaya peer group, masuk ke dalam primary group dalam agen sosialisasi politik. Teman sebaya dan lingkungan tentu menjadi salah satu faktor yang menentukan tindakan dan sikap seseorang mengenai suatu hal tak terkecuali pada dunia politik. Banyak dari individu yang mempunyai pemikiran- pemikiran mengenai politik yang terpengaruh oleh lingkungan dan teman sebayanya dan biasanya didapatkan melalui proses- proses diskusi dan mengobrol bersama. d. Media massa, merupakan secondary group dalam proses sosialisasi politik. Media massa menjadi salah satu agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam membentuk sikap dan orientasi politik seseorang. Berbagai berita mengenai fakta dan opini yang menyangkut pemerintah maupun partai politik yang dikemas oleh media massa nyatanya mampu menyita perhatian seseorang sehingga tanpa disadari secara tidak langsung turut membentuk sikap, pandangan dan orientasi politiknya. Terlebih lagi kecepatan akses berita yang tanpa batas dewasa ini membuat seseorang menjadi lebih mudah mengakses setiap berita dimanapun dan kapanpun. e. Pemerintah, dalam sosialisasi politik pemerintah termasuk ke dalam kategori secondary group. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam proses sosialisasi politik melalui sistem pendidikan dan seminar- seminat yang bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai kebijakan- kebijakan yang akan diberlakukan. Beberapa mata pelajaran di sekolah formal 33 memuat beberapa materi yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa mengenai sistem pemerintahan, bentuk negara, pemimpin negara, dan hal- hal yang bersifat kebangsaan dan lainnya. Secara tidak langsung pemerintah juga memainkan perannya untuk melakukan sosialisasi politik melalui tindakan dan kebijakan yang diberikan. Melalui tindakan pemerintah, orientasi dan pandangan seseorang mengenai politik bisa saja terpengaruh. f. Partai politik, seperti yang telah diketahui bahwa salah satu fungsi partai adalah sosialisasi politik. Partai yang telah merekrut anggota dan simpatisan secara langsung mampu mempengaruhi dan menanamkan nilai-nilai dan norma-norma mengenai politik yang dianggap ideal dari generasi ke generasi selanjutnya. Melalui kegiatan yang dilakukan partai, seseorang dapat mengetahui kegiatan politik di sebuah negara, praktik politiknya, memantau kebijakan- kebijakan yang sedang atau telah dibuat oleh pemerintah secara lebih dekat dan lain sebagainya. Dari sinilah partai politik menjadi salah satu agen sosialisasi politik dengan kategori 34 3. Mekanisme Sosialisasi Politik Adapun beberapa cara untuk mensosialisasikan kegiatan politik, yaitu35 a. Imitasi, atau yang lebih dikenal sebagai peniruan adalah proses penyebaran awal terhadap nilai, sikap, harapan, keyakinan dan pengetahuan aspek kegiatan termasuk kegiatan politik. Imitasi dalam sosialisasi politik biasa dilakukan oleh partai- partai politik dalam kegiatan kampanye jelang pemilu. Hal tersebut pernah bisa dilihat ketika iklan elektronik Partai Keadilan Sejahtera PKS ditiru oleh tim pemenangan SBY dan Boediono pada pemilihan presiden 2009 dari segi permainan makna warna iklan tersebut. b. Instruksi, atau perintah merupakan penyampaian keputusan atau kebijakan yang bernada perintah dari orang, pihak, atau lembaga yang mempunyai wewenang dan kekuasaan ordinat kepada orang, pihak, atau lembaga yang dipengaruhi dan patuh dengan yang memiliki kekuasaan subordinat. Instruksi politik biasanya terjadi dalam institusi yang berkaitan dengan politik. c. Desiminasi, merupakan kegiatan penyebarluasan informasi bernuansa politik kepada masyarakat luas yang bertujuan agar masyarakat mengetahui pesan- pesan politik yang disampaikan. Desiminasi politik bisanya dilakukan oleh anggota legislatif dan aparatur negara dalam mensosialisasikan kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah. 35 Desiminasi politik biasanya dilakukan dengan cara penyebaran pamphlet, pembuatan baliho, mengadakan seminar atau pelatihan, dan melalui media eletronik atau cetak seperti iklan di televisi, radio, ataupun surat kabar. d. Motivasi, adalah mekanisme sosialisasi politik tentang nilai, pengetahuan, kepercayaan, dan harapan politik tertentu yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku seseorang. Pihak yang dapat memberikan motivasi politik,biasanya adalah mereka yang mempunyai kekuasaan dan kepercayaan tinggi daripada orang yang dimotivasi seperti pemimpin, motivator, konsultan, kedua orang tua dan lain sebagainya. e. Penataran, merupakan salah satu sosialisasai politk ini dilaksanakan pada masa orde baru yang dikenal dengan penataran P4 Pedoman penghayatan dan pengamatan Pancasila. Penataran P4 dilakukan untuk menanankan nilai, sikap, pengetahuan dan perilaku yang sesuai dengan makna Pancasila kepada seluruh masyarakat. Pada masa-masa jelang pemilu, KPU sebagai institusi politik penyelenggara pemilu wajib mengadakan sosialisasi mengenai agenda- agenda dan taknis pelaksanaan pemilu kepada masyarakat luas. Tak hanya itu, KPU juga berkewajiban dalam memenuhi dan menjamin setiap warga negara untuk dapat menyalurkan hak pilihnya tak terkecuali bagi para penyandang disabiltas fisik dan mental. Sosialisasi hal pemilu yang diberikan kepada penyandang disabilitas khususnya disabilitas mental, tentu berbeda dengan 36 sosialisasi kepada warga negara lainnya. Oleh karena itu, dengan menggunakan konsep sosialisasi politik dan mekanismenya, penulis ingin menelaah lebih jauh mengenai sosialisasi seperti apa yang dilakukan KPU khususnya KPU Provinsi DKI Jakarta dalam memenuhi salah satu hak politik yang dimiliki oleh penyandang disabilitas mental yaitu hak pilih pada Pemilu 2019. C. Penyandang Disabilitas Mental – Adjarian, budaya politik dapat terbentuk karena adanya sosialisasi politik. Nah, hal itu bisa terjadinya karena adanya mekanisme sosialisasi politik dengan tujuan untuk membentuk jati diri kita. Mekanisme sosialisasi politik merupakan cara atau teknik pembentukan nilai-nilai politik kepada anggota masyarakat atau individu. Baca Juga Budaya Politik serta Unsur-Unsur dan Klasifikasinya dalam Masyarakat Tujuannya adalah agar memperkuat serta mengarahkan orientasi yang sudah ada dalam diri. Terdapat tiga mekanisme sosialisasi politik, yaitu imitasi, motivasi, dan instruksi. Nah, ketiga mekanisme tersebut tidak dapat berjalan tanpa adanya agen-agen sosialisasi politik. Yuk, sekarang kita simak penjelasan mengenai tiga mekanisme sosialisasi politik dan agen-agen sosialisasi politik berikut ini. “Mekanisme politik adalah teknik atau cara untuk membentuk nilai-nilai politik.” Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu Berikut pilihan jawabannya meniru tingkah laku yang diidolakan perintah dari atasan kepada bawahan dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai Kunci Jawabannya adalah A. meniru tingkah laku yang diidolakan. Dilansir dari Ensiklopedia, Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitusalah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu meniru tingkah laku yang diidolakan. Penjelasan Kenapa jawabanya A. meniru tingkah laku yang diidolakan? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa jawabanya bukan B. perintah dari atasan kepada bawahan? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak C. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah A. meniru tingkah laku yang diidolakan. Dijawab Oleh Kunjaw Upaya sosialisasi politik salah satunya dgn imitasi, adalah​salah satu prosedur sosialisasi politik yaitu imitasi adalah1. Salah satu prosedur sosialisasi politik yaitu artifisial, yaituâ¦Salah satu mekanisme sosialisasi politik ialah artifisial, yakni …. Salah satu mekanisme sosialisasi politik yakni imitasi,adalah Upaya sosialisasi politik salah satunya dgn imitasi, adalah​ Jawaban Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme baik terhadap sesama insan atau pun kepadaa dewa. tahap dimana seorang anak menirukan tugas orang akil balig cukup akal sperti anak main masak kuliner 1. Salah satu prosedur sosialisasi politik yaitu artifisial, yaitu⦠Yaitu Sebagai berikut – Meniru tingkah laku individu yg diidolakan CONTOH 1.Seorang anak yg mempunyai ibu yg kegemaran mengolah makanan , maka anak itu pula mengikuti & hobi mengolah masakan 2. seorang perjaka yg mengidolakan Roma Irama , maka pemuda itu memalsukan dr gaya pakaian, berbicara ddl Salah satu mekanisme sosialisasi politik ialah artifisial, yakni …. Imitasi merupakan proses sosialisasi melalui peniruan perilaku yg diperlihatkan oleh individu lain, & menjadi proses yg penting dlm sosialisasi pada kala bawah umur. Salah satu mekanisme sosialisasi politik yakni imitasi,adalah Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme baik pada sesama insan atau pun kepadaa tuhan. Maaf bila salah. Sosialisasi politik merupakan salah satu contoh sosialisasi di masyarakat. Namun bagaimana sosialisasi ini dapat dilakukan? Apakah maknanya? Ini jawaban lengkapnya. Dalam tahun-tahun politik, semua calon mulai berlomba mendapatkan perhatian pemilih. Segala cara dilakukan, termasuk memanfaatkan kedekatan kekeluargaan untuk mendulang suara. Dalam proses pendekatan ini, dilakukan pula sosialisasi politik. Walaupun sebenarnya, sosialisasi ini tidak hanya dilakukan menjelang pemilihan umum. Melainkan di setiap kesempatan, untuk mendapatkan pemilih yang loyal dan dapat dijadikan sebagai tempat atau lumbung suara. Sayangnya, setelah berulang kali melakukan pemilihan umum langsung, pemilih tidak kunjung sadar. Di mana pemilih dapat memanfaatkan waktu sosialisasi bahkan sebelum kampanye dan tahun politik di mulai. Pemilih dapat menentukannya dengan mencari track record calon hingga identitas keluarganya secara mendalam. Dari sinilah dapat dikatakan bahwa tidak seluruh masyarakat memahami makna sosialisasi. Lantas apakah yang dimaksud sosialisasi politik? Apa Pengertiannya? Menurut para ahli sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada kelompok masyarakat. Sosisasi akan berjalan dalam waktu panjang dan rumit, karena yang akan dihasilkan adalah pengaruh antara satu individu dengan individu lainnya. Pengaruh yang diberikan ini yang akan membentuk tindakan dan perilaku seorang individu tersebut. Pandangan ini dikuatkan dengan penjelasan bahwa sosialisasi merupakan proses pengenalan sistem politik pada seseorang. Serta memberikan tanggapan atas gejala-gejala politik yang terjadi. Sosialisasi yang terjadi dalam masyarakat dapat ditentukan oleh budaya, ekonomi dan lingkungan individu berada. Dan dapat dipengaruhi pula oleh pengalaman-pengalaman dan kepribadiannya. Apa Saja Metode Menjalankannya? Dalam menjalankannya, terdapat tiga metode yang disampaikan oleh Rush dan Althoff. Ketiganya tidak jauh berbeda dengan sosialisasi lainnya, yaitu Instruksi Instruksi dapat diartikan sebagai perintah atau petunjuk. Banyak orang yang mengartikannya sebagai peristiwa atau penjelasan diri seseorang yang dengan sengaja dapat ditempatkan dalam situasi yang instruktif. Instruksi mengacu pula pada proses pembelajaran secara formal, informasl dan bentuk nonformal, seperti yang terjadi dalam diskusi-diskusi kelompok dan organisasi. Imitasi Imitasi adalah peniruan terhadap perilaku individu-individu lain. Imitasi biasanya dilakukan dalam masa anak-anak. Sementara pada masa remaja dan dewasa, imitasi akan bercampur dengan mekanisme lainnya. Sehingga derajat peniruannya terdapat pada motivasi dan instruksi. Motivasi Metode yang ketiga adalah proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu. Pada umumnya pengalaman individu mendorong diri untuk belajar melalu pengelaman. Pembelajaran yang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang sesuai dengan sikap dan pendapatnya sendiri. Namun motivasi tidak secara individu, tapi disampaikan pula orang lain. Siapa Agen-Agennya? Untuk menjalankan sosialisasi yang baik, dibutuhkan agen-agen untuk melakukannya. Tidak melulu partai politik, rupanya orang-orang terdekat dapat menjadi agen. Siapa yang dimaksud? Sekolah Anak-anak setelah berumur cukup akan dibawa ke sekolah dan mempelajari banyak hal. Salah satunya mempelajari pendidikan kewarganegraan. Siswa dan guru akan bertukar informasi dan berinteraksi, termasuk membahas nilai-nilai politik baik praktis maupun teoritis. Siswa akan memahami pengetahuan dan kehidupan politik secara dini dan memandangnya secara netral. Keluarga Siapa yang mengatakan bahwa keluarga tidak dapat menjadi agen politik? keluarga dapat dikategorikan sebagai wadah paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai politik. Melalui keluarga nilai-nilai politik dapat ditransfer tanpa diketahui anak. Bahkan nilai-nilai tersebut tertanam dan mempengaruhi perilakunya dalam memilih setelah dewasa. Partai Politik Inilah agen paling penting dalam menjalankan sebuah sosialisasi. Partai politik melakukan sosialisasi dengan pelatihan, kegiatan kursus, diskusi dan ikut serta dalam berbagai forum pertemuan. Acara-acara yang diadakan inilah yang akan memberikan kesempatan terjadi pertukaran nilai dan simbol dalam partai dan yang dinilai ideal serta baik. Peristiwa Sejarah Sulit, namun peristiwa sejarah merupakan agen sosialisasi yang baik. Melalui sejarah yang terjadi seorang individu dapat memahami keadaan yang terjadi. Pertukaran nilai terjadi dan membentuk perilaku individu untuk masa depan. Selain peristiwa sejarah, pertukaran nilai juga dapat dilakukan melalui seminar dan debat yang disiarkan ke masyarakat. Pemerintah Dalam dunia politik, pemerintah tidak dapat dilepaskan sebagai agen politik. pemerintah memiliki kepentingan pribadi guna menjalankan sistem politik yang stabil. Pemerintah dapat melibatkan diri pada pendidikan, seperti dalam mata pelajaran. Contohnya diberikan pembelajaran tentang sistemp politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, bendera kebangsaan dan yang lainnya. Media Massa Tidak sebagai agen utama, media massa berperan sebagai secondary group. Seluruh informasi yang ditayangkan melalui surat kabar, internet hingga berita dapat mempengaruhi masyarakat. Walaupun terdapat berita-berita yang valid, namun media massa mampu menyita perhatian seluruh masyarakat, bila dikemas dengan menarik. Peer Group Terakhir, peer group dikenal pula sebagai teman-teman sebaya yang mengelilingi individu. Apa yang dilakukan oleh teman satu group, akan mempengaruhi beberapa tindakan anggotanya. Contohnya, pemikiran koperasi yang disampaikan oleh Moh. Hatta terpengaruh oleh teman-teman kuliahnya di Belanda. Sehingga tidak dapat sejalan dengan Sukarno di kemudian hari. Masih banyak materi tentang sosialisasi politik yang harus dipahami. Pemahaman yang tidak utuh akan menyulitkan dalam proses pelaksanaan sosialisasi. Materi terkait hal ini, dapat anda temukan dalam materi belajar Karena masih banyak materi-materi menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan dan tepat dijadikan pengetahuan baru, saat bosan berada di rumah.

salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu