PublicRelations adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Salsabila MSP 9 bln
Sebenarnyamenciptakan teladan menyerupai ini dan dimuat dalam situs ini juga merupakan teladan publisitas bagi perusahaan otomotif SUZUKI dan pariwisata Bali. Demikian Penjelasan Pelajaran IPS- Ekonomi Tentang Contoh Publisitas: Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Bentuk, Sifat, Prinsip, Perencanaan, Tipe, Kelebihan dan Kekurangan.
Dalamkaitannya dengan dunia pemasaran, sesungguhnya kegiatan PR (Public Relation) sangat berhubungan erat dengan dunia marketing. Peran PR pada saat ini sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, tujuan secara financial maupun tujuan kepada internal atau eksternal perusahaan.
JOHNSONINDONESIA, berdiri sejak 2002 sampai saat ini. PRODUK DAN JASA: Perusahaan penyedia (provider) Jasa Pelatihan (Public Training, Inhouse & Outbound Training); Jasa Assessment Psikologi (Untuk recruitment & selection, promosi jabatan, kompetensi-CBHRM, dll); Jasa Konsultasi atau pendampingan penerapan manajemen SDM, Sales-Marketing, Operation Management dan Finance.
PromosiPublic Relation atau Hubungan Masyarakat. Menganalisis situasi pemasaran iklan, caranya adalah dengan menganalisa kelebihan dan kelemahan memanfaatkan data yang faktual, memahami titik permasalahannya, dan juga mencari tahu solusinya. 2. Menganalisis informasi yang diberikan, salah satu caranya adalah dengan memahami hasil analisa
dXtEJ2. Seperti yang kita ketahui Public Relations PR adalah tentang mempengaruhi, melibatkan, dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan utama di berbagai platform untuk membentuk dan membingkai persepsi publik tentang suatu organisasi. PR sendiri dapat dilakukan secara in-house, yang berarti oleh karyawan perusahaan, atau dengan menyewa agen PR. Perbedaan PR In-House dan PR Agency PR In-House Departemen PR in-house adalah internal PR yang berfungsi sebagai bagian dari organisasi dan tidak independen. Sederhananya, ini berarti bahwa departemen PR ditempatkan di fasilitas bisnis dan hanya di tempat untuk membantu kebutuhan PR organisasi tertentu. PR Agency PR agency atau agen PR adalah unit independen yang dirancang untuk melayani banyak bisnis dengan membantu mereka menjembatani kesenjangan antara bisnis dan publik. PR agensi hadir tidak hanya untuk mempromosikan klien mereka tetapi juga membantu publik memperoleh persepsi positif tentang organisasi. Karena agensi-agensi ini independen, mereka biasanya harus memiliki beberapa karyawan yang mampu mempelopori inisiatif PR untuk organisasi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kelebihan PR In-House dan PR Agency Dilansir dari berikut beberapa kelebihan PR In-House dan PR Agency, yaitu PR In-House Lebih dalam mengetahui detail perusahaan Pengalaman dan pengetahuan sektor vertikal yang mendalam Berdedikasi penuh waktu dan eksklusif untuk bisnis dan merek Perintah langsung dari petinggi perusahaan Banyak waktu tatap muka langsung dengan tim penjualan dan pengembangan bisnis PR Agency Akses ke pemikiran dan bakat senior yang melampaui level yang Anda pekerjakan sendiri Cepat untuk mengatur dan memulai – Anda dapat mulai melihat hasil dalam beberapa hari tanpa HR Manfaat yang jelas dari bakat dan fokus komersial yang lebih luas, menambahkan konteks ke kampanye Hemat biaya, dengan struktur biaya yang secara signifikan mengurangi biaya penunjukan internal Kurangnya agenda politik internal mengarah pada pesan dan cerita yang lebih kuat dan kontekstual Kelebihan-kelebihan ini bisa Anda pertimbangkan jika Anda ingin berkarir di bidang ini, lantas mana yang lebih baik untuk Anda? Tentunya peran internal PR dan agensi, di sisi mana pun Anda berada, Anda akan bekerja keras. Berikut gambarannya Dari sisi In-House PR Anda megelola – Ada sedikit waktu untuk berkreasi karena sebagian besar hari Anda dihabiskan dalam rapat atau hari-hari ini untuk panggilan Zoom mendapatkan konsensus di dalam organisasi umumnya pada gagasan yang dihasilkan agensi Anda. Didorong oleh konsensus – Hasil diharapkan tetapi melemahkan jika konsensus tidak diperoleh terlebih dahulu. Dari start-up hingga organisasi yang lebih besar, melibatkan pemangku kepentingan, mengamankan pendanaan, dan mengelola ekspektasi adalah hal yang menghabiskan hari Anda, setiap hari. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengasah kemampuan presentasi dan persuasi Anda. Mulai sendiri dalam batas waktu – Anda dipekerjakan dan itu adalah tugas Anda untuk menggali ke dalam organisasi dan mencari tahu apa yang perlu dilakukan untuk mendukung prioritas eksekutif. Jika Anda secara alami proaktif, Anda akan berkembang. Dari sisi PR Agency Kamu yang melakukan – sebagian besar hari Anda dihabiskan untuk memproduksi – baik ide, strategi, kampanye, atau dokumennya – Anda menghasilkan produk kerja nyata yang Anda kirimkan ke klien Anda. Berfokus pada pencapaian – Atasan dan klien Anda memuji Anda karena mendapatkan hasil – baik itu materi kampanye yang indah, mengadakan acara virtual pada waktu yang ketat, atau mendapatkan liputan media yang berkualitas – semuanya tentang apa yang telah Anda lakukan. Arahan disediakan – Tentu saja, harapannya adalah Anda akan berpikir secara strategis, taktis, dan kreatif, tetapi klien Anda akan memberikan parameter untuk membantu memandu prioritas yang selalu berubah, memberi Anda jalur dalam tentang apa yang diharapkan dan sering kali akan memberi nasihat tentang arah bekerja dalam hal konten dan format. Jenjang karir yang baik – Masih ada lebih banyak peran agensi daripada peran internal dalam merek dan organisasi. Agen juga memberikan kemajuan karir yang jelas dan kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan jaringan praktis tidak terbatas. oleh Irianty, praktisi Public Relations – referensi dari berbagai sumber
Marketing Public Relations MPR adalah bagian dari strategi pemasaran dan strategi perusahaan secara keseluruhan sebagai penghubung perusahaan dengan konsumennya serta masyarakat luas melalui penyampaian informasi, program-program dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan dan minat public relations adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Tujuan utama dari marketing public relations bukan pada selling seperti pada kegiatan periklanan, namun lebih kepada pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa/perusahaan. Marketing public relations merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan yang biasa karena akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh Public Relation merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik good will dan membangun timbal balik mutual understanding antara suatu organisasi dengan masyarakat. Marketing public relations cukup efektif dalam membangun brand awarenesss pengenalan merek dan brand knowledge pengetahuan merek. Pengembangan tersebut juga berpotensi untuk memasuki, dan bahkan mendukung bauran pemasaran marketing mix, khususnya unsur promosi dalam bauran definisi dan pengertian marketing public relations dari beberapa sumber buku Menurut Ruslan 2010, marketing public relations adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen. Menurut Kasali 2005, marketing public relations adalah bagian dari kegiatan pemasaran, penanggung jawab tertingginya adalah manajer pemasaran, dan obyektif dari kegiatan Marketing Public Relations adalah mendukung obyektif di bidang pemasaran. Menurut Anggoro 2002, marketing public relations adalah proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi program-program komunikasi sebagai penghubung perusahaan dengan konsumennya serta masyarakat luas, sekaligus sebagai bagian dari strategi pemasaran dan strategi perusahaan secara keseluruhan. Menurut Elvirano 2008, marketing public relations adalah suatu proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan dan minat dan Fungsi Marketing Public Relations Tujuan marketing public relations MPR adalah untuk mendapatkan kesadaran, merangsang penjualan, menfasilitasi komunikasi dan membangun hubungan antara konsumen, perusahaan, dan merek produknya. Menurut Kotler 1998 tujuan dari marketing public relations adalah sebagai berikutMembangun kesadaran. Marketing public relations menempatkan cerita di media untuk memperoleh perhatian terhadap produk, pelayanan, personel, perusahaan, atau ideanya. Membangun kredibilitas. Marketing public relations dapat meningkatkan kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesannya dalam teks editor ial. Mendorong wiraniaga dan penyalur. Marketing public relations dapat menolong semangat wiraniaga dan penyalur. Cerita tentang produk baru sebelum diluncurkan dapat membantu tenaga penyalur untuk memasarkannya. Mengurangi biaya promosi. Biaya yang dikeluarkan untuk Marketing public relations lebih sedikit dibandingkan dengan biaya pos dan iklan. Semakin kecil anggaran perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan Marketing Public Relations untuk memperoleh pokok marketing public relations MPR adalah mengkomunikasikan informasi yang kredibel, pemberian sponsor event yang sesuai serta mendukung kegiatan sosial yang menguntungkan masyarakat. Menurut Wasesa 2011, fungsi marketing public relations adalah sebagai berikutMemberikan edukasi kepada konsumen; edukasi penggunaan produk yang sudah diluncurkan, edukasi produk yang akan diluncurkan, edukasi manfaat produk. Meluncurkan merek dan atau produk; meluncurkan kembali merek-merek lama, meluncurkan produk baru sebelum iklan komersial, meluncurkan produk saat tidak ada anggaran untuk iklan, meluncurkan ulang produk-produk yang sudah ada, mengenalkan produk baru pada kalangan media press launching. Membangun event merek. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen; mengembangkan akses informasi konsumen ke perusahaan, menindaklanjuti keluhan baik langsung maupun dari surat pembaca. Membantu media melakukan tes produk; memberi edukasi kepada media mengenai produk, memberi pemahaman terhadap cara-cara penggunaan produk dan kelebihannya. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan produk; kunjungan pabrik untuk media dan masyarakat, kunjungan ke media atau tempat-tempat publik untuk sosialisasi fungsi dan kelebihan produk, pemberian kesempatan kepada media dan masyarakat untuk mengetes sendiri kehebatan Marketing Public Relations Menurut Kotler dan Keller 2008, kegiatan, alat dan media yang dapat digunakan dalam strategi marketing public relations MPR adalah sebagai berikut Terbitan. Perusahaan-perusahaan sangat mengandalkan bahan-bahan yang diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. bahan-bahan ini mencakup; brosur, artikel, berita berkala dan majalah perusahaan, laporan tahunan, dan bahan-bahan audio visual. Acara-acara. Perusahaan–perusahaan dapat menarik perhatian pada produk-produk baru atau kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan menyelenggarakan acara-acara khusus seperti konferensi berita, seminar, tamasya, pameran dagang, pemasangan produk, kontes dan dana sponsor. Perusahaan-perusahaan dapat mempromosikan mereka dan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga dan acara budaya dan tujuan-tujuan yang sangat dihargai. Berita. Salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan tersebut, produknya dan orang-orangnya, dan mengupayakan agar media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers. Ceramah. Makin banyak eksekutif perusahaan harus menjawab dengan tangkas pertanyaan-pertanyaan dari media atau memberi ceramah dalam perhimpunan-perhimpunan perdagangan atau rapat-rapat penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan tersebut. Kegiatan layanan masyarakat. Perusahaan-perusahaan dapat membangun kehendak baik dengan menyumbangkan uang dan waktu untuk tujuan-tujuan yang identitas. Perusahaan-perusahaan membutuhkan identitas visual yang langsung dikenal masyarakat. identitas visual tersebut terdapat dalam logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam, dan aturan Marketing Public Relations Menurut Ruslan 2010, terdapat tiga pendekatan marketing public relations yang menggabungkan antara strategi pemasaran tradisional dan dimensi megamarketing, marketing public relations membutuhkan komunikasi dari bagian yang bukan merupakan bagian pemasaran traditional chain. Adapun strategi-strategi marketing public relations adalah sebagai berikut Strategi Push. Strategi ini adalah dimana perusahaan mendorong produknya melalui sarana tertentu. Produser secara agresif mempromosikan produknya ke wholesaler perantara, wholesaler mempromosikan kepada retailers pengecer dan retailer mempromosikan kepada Pull. Strategi ini digunakan untuk membangun permintaan konsumen sehingga sangat membutuhkan biaya yang besar untuk membuat iklan dan mempromosikannya kepada konsumen. Strategi Pass. Public relations memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan. Program MPR tersebut di satu sisi merupakan upaya untuk merangsang push pembelian dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai added value atau kepuasan bagi pelanggan satisfied customer yang telah menggunakan produknya. Disisi lain melalui kiat public relations dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah yang didasari informasi dan pesan-pesan yang dapat dipercaya, diharapkan dapat menciptakan kesan-kesan positif terhadap dalam Marketing Public Relations Pesan dalam strategi marketing public relations harus dirancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan. Perhatian dari komunikan dapat dicapai apabila dalam penyajian materi kegiatan marketing public relations tersebut digunakan berbagai gaya bahasa sebagai unsur penarik perhatian pada pesan yang akan disampaikan kepada Effendy 1993, kriteria pesan yang disampaikan dalam materi kegiatan marketing public relations adalah sebagai berikut Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang yang disampaikan harus memperhatikan keadaan publik yang dituju, karena mereka memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda. Atas dasar perbedaan itulah maka akan timbul perbedaan makna pada saat mereka menerima pesan. Apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator dimaksudkan untuk mempengaruhi publiknya maka pesan tersebut harus dapat menyentuh motif yang dapat menggerakkan atau mendorong perilaku PustakaRuslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta Pustaka Utama M. Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta Bumi Ardianto. 2008. Public Relations Praktis. Bandung Widya Silih Agung. 2011. Political Branding & Public Relations. Jakarta Gramedia Pustaka P., dan Keller, 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta Philip. 1998. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta 1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung Citra Aditya Bakti.
Public relations merupakan bagian yang sangat penting dalam digital marketing. Kamu mungkin pernah mendengar tentang public relations dari agency dan public relations in house. Apa perbedaannya? Saat ini, telah banyak public relations agency yang menawarkan jasanya untuk perusahaan-perusahaan khususnya startup. Sementara itu, masih banyak perusahaan yang memilih untuk tetap menggunakan public relations in house. Jika kamu seseorang yang memiliki latar belakang public relations, mungkin kamu bertanya-tanya manakah yang lebih baik, bekerja sebagai public relations di agency atau memilih untuk melamar ke perusahaan biasa dan bekerja sebagai karyawan in house. Yuk, simak lebih lanjut tentang bekerja di public relations agency dan sebagai public relations in house di bawah ini. Baca Juga Menyusun Strategi Public Relations yang Efektif Bekerja di Public Relations Agency © Kalau kamu memutuskan untuk bekerja di agency, kamu akan mendapatkan pengalaman yang lebih luas. Hal ini adalah sebagai public relations dari agency, kamu harus bekerja dengan bisnis dan industri yang beragam dibanding sebagai in house. Dalam jangka waktu yang sama, sangat mungkin kamu mendapatkan pengalaman lebih banyak sebagai public relations di agency yang bekerja untuk suatu bisnis dibanding sebagai public relations in house. Dengan begitu, kamu bisa memiliki pemahaman yang lebih luas tentang marketing, media, dan advertising. Namun, kalau kamu tertarik bekerja sebagai public relations di agency, kamu harus siap dengan waktu kerja yang mungkin lebih lama dan beban kerja yang lebih berat dibanding sebagai in house. Tentu saja, kamu akan mendapatkan lebih banyak pengalaman tentang beragam kampanye marketing yang akan memperkaya dirimu sebagai seorang humas. Menurut Imogen PR, milenial memiliki kecenderungan untuk lebih cocok bekerja di public relations agency. Mengapa? 1. Anti basa-basi Mungkin terdengar sedikit buruk, ini berarti generasi milenial mampu menjelaskan hal rumit dengan cara yang lebih mudah dan efektif. Generasi milenial lebih suka langsung masuk pada inti pembicaraan. Hal ini bagus misalnya pada proses story pitching ke media. Para milenial akan menghindari bertele-tele dan menyampaikan apa yang penting dengan cepat, singkat, dan padat. 2. Lekat dengan gadget Tidak bisa lepas dari gadget bukanlah suatu hal yang selamanya buruk, khususnya jika kamu lebih memilih untuk menjadi public relations dari suatu agency dibanding menjadi karyawan in house. Milenial dengan ketergantungannya pada gadget membuat mereka handal mengoperasikan semua platform media sosial. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk bekerja cepat dalam memberikan rekomendasi pada klien. Dengan itu, milenials bisa menentukan media sosial paling tepat untuk platform kampanye PR sebuah perusahaan, mengetahui tren terkini, influencer yang tepat untuk suatu brand, dan lain-lain. 3. Copywriter yang baik Kaum milenial terbiasa mengetik di media sosial. Hal ini membuat mereka menjadi copywriter alami yang baik. Biasa dibatasi dengan 140 karakter di Twitter, mereka mampu membuat susunan kalimat yang menarik untuk mengundang perhatian secara efektif. Kemampuan ini membuat milenial lebih cocok bekerja sebagai public relations dari suatu agency dibandingkan public relations in house sebuah perusahaan. Baca Juga Berbagai Plus dan Minus Bekerja di Agency yang Bisa Kamu Pertimbangkan Bekerja Sebagai Public Relations in House © Menurut Bright Network, jika kamu memilih untuk bekerja sebagai public relations in house sebuah perusahaan, kamu akan mempunyai pemahaman yang baik tentang luar dan dalam suatu perusahaan dibanding sebagai public relations dari agency. Sebagai public relations in house, kamu akan setia pada satu perusahaan dan menghabiskan banyak waktu mempelajari perusahaan mulai dari sistem, klien, produk, dan segala informasi penting terkait perusahaan. Kamu tetap akan mengerjakan banyak proyek, tetapi tetap dalam satu sektor yang sama. Dengan menjadi karyawan public relations in house dari sebuah perusahaan, kamu akan memiliki pengetahuan yang khusus dibanding public relations dari agency. Sebagai karyawan public relations in house, kamu pun akan memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembuatan keputusan dan penyusunan strategi sebuah perusahaan. Memang tidak mudah memilih antara bekerja sebagai seorang public relations dari agency dan sebagai public relation in house. Akan tetapi, untuk mencoba memilih, setidaknya ketahui dirimu dengan baik terlebih dahulu. Kalau kamu lebih menyukai tantangan, menangani banyak proyek pada waktu yang bersamaan dan ritme kerja yang lebih cepat, artinya kamu cocok bekerja sebagai public relations dari sebuah agency. Sementara, jika kamu lebih suka bekerja dengan satu fokus dan mempelajarinya secara mendalam, tentu kamu lebih cocok sebagai public relations in house. Baca Juga Marketing Campaign Kunci Keberhasilan Bisnis yang Wajib Kamu Tahu Nah, itu tadi sedikit tentang perbedaan public relations dari agency dan public relations in house yang bisa jadi pertimbangan untukmu. Nah, apakah kamu sedang mencari pekerjaan di bidang public relations? Kalau iya, kamu bisa melirik ratusan lowongan pekerjaan public relations yang ada di Glints Jobs, lho! Yuk, sign up dan temukan pekerjaan public relations impianmu sekarang juga!
Photo created by senivpetro – Peran public relation dalam sebuah perusahaan sangat penting bagi pertumbuhan dan kemajuan sebuah perusahaan atau organisasi di era teknologi saat ini. Pada dasarnya sebuah perusahaan sangat membutuhkan penilaian feedback dari para customer maupun publik. Bagaimana publik memberikan respon positif perusahaan, memunculkan kepercayaan hingga memilih produk perusahaan. Dengan adanya reputasi yang baik dari publik, sebuah perusahaan akan selangkah lebih mudah dalam mencapai goals mereka. Contoh sederhananya, jika Anda mendatangi supermarket untuk membeli sebuah produk mie instan, maka biasanya Anda akan cenderung mengambil produk mie instan yang berasal dari perusahaan yang Anda percayai. Secara tidak langsung, perusahaan produk mie instan tersebut telah berhasil melakukan upaya PR dengan menumbuhkan kepercayaan pada Anda dan customer lain untuk memilih dan mengonsumsi produk mereka. Dari contoh sederhana diatas, citra positif perusahaan bisa didapatkan dengan upaya-upaya public relation. Lalu sebenarnya, apakah definisi dari Public Relation itu? Apa itu Public Relation? Public Relation PR atau biasa disebut Hubungan Masyarakat Humas adalah proses interaksi antara organisasi dengan masyarakat dalam menciptakan opini publik, menanamkan pengertian, memberikan persepsi, menumbuhkan motivasi dan menciptakan partisipasi publik. Dilansir dari laman public relations adalah proses strategi komunikasi yang membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publiknya. Sementara menurut Rex F. Harlow dalam bukunya “Effective Public Relations”, public relation adalah fungsi manajemen tertentu membangun dan menjaga lini komunkasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa public relation adalah upaya perencanaan yang berkelanjutan dengan tujuan membangun reputasi dan citra positif organisasi atau perusahaan. Sejarah Perkembangan Public Relation Public Relation merupakan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam sejarahnya, praktik Public Relations pertama kali dilakukan oleh seorang pelopor humas, Ivy Ledbetter Lee. Ia berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukses pada tahun 1906. Berkat aksinya, kini beliau dikenal sebagai The Father of Public Relations, yang merupakan praktisi awal dan pencetus dalam pendekatan melalui PR. Seiring perkembangannya, praktik humas menyebar ke berbagai belahan negara di dunia. Contohnya Korea Selatan yang menggunakan jasa konsultan PR untuk memasarakan produk-produk mereka ke pasar dunia melalui ajang Olimpiade Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, praktik Public Relation sudah dimulai sejak tahun 1950-an, menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Human Relation & Public Relation. Pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut, maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat Humas. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, Public Relations mengalami perkembangan yang sangat cepat. Kini, praktik PR telah banyak diterapkan di berbagai sektor di Indonesia dan dunia sebagai peran strategis dalam membangun citra sebuah perusahaan atau organisasi. Mengapa Peran Public Relation Penting? Public Relation bisa diibaratkan sebagai jantung perusahaan. Tanpanya, perusahaan akan sulit menjalin komunikasi dengan banyak pihak. Fakta tersebut dibuktikan oleh hasil survei yang dilakukan oleh American Advertising Federation AFF pada eksekutif bisnis. Survei tersebut menunjukkan bahwa Public Relation menjadi salah satu departemen terpenting bagi keberhasilan perusahaan mereka. Berikut ini merupakan alasan mengapa peran public relations penting. Membangun Citra dan Identitas Positif Fungsi seorang PR adalah membangun citra dan identitas positif perusahaan. Untuk mendapatkan citra dan identitas positif perusahaan, mereka harus mampu menerapkan strategi khusus untuk mempengaruhi berbagai persepsi baik masyarakat umum, media massa, dan pemerintah. Strategi program yang dirancang harus mengenalkan dan menawarkan keunggulan brand atau perusahaan. Strategi yang dilakukan dapat berupa publikasi, advertising, demonstrasi, propaganda, pameran, sales promotion, hingga open house. Mempromosikan Brand Value Kepercayaan publik terhadap suatu brand merupakan poin penting penentu apakah sebuah perusahaan/organisasi akan berhasil atau tidak. Kurangnya kepercayaan juga dapat menyebabkan hilangnya penjualan. Oleh karenanya, PR sangat berperan dalam membantu perusahaan untuk mengkomunikasikan sekaligus mempromosikan nilai suatu brand pada publik. Brand value dapat dibangun dengan strategi internal maupun eksternal. Strategi internal dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan pengemasan produk. Sedangkan strategi eksternal dapat berupa memberikan program khusus atau reward untuk pelanggan. Dengan menyampaikan brand value, publik lebih percaya pada kredibiltas suatu brand. Membangun Kredibilitas Tidak bisa dipungkiri bahwa merk adalah salah satu alasan mengapa konsumen membeli suatu produk. Merek yang sering muncul di media online sepert iklan, akan cenderung lebih dikenal, dipercaya dan diminati oleh masyarakat. Disinilah peran PR dalam menggaungkan brand perusahaan pada publik. PR harus banyak menjalin kerjasama dengan pihak media maupun influencer untuk mengiklankan produk mereka pada publik. Dengan tujuan agar publik mengetahui keberadaan produk mereka dan membangun kredibilitas brand. Menghasilkan Prospek, Penjualan, dan Keuntungan Peran PR tidak hanya sebatas membangun citra baik pada brand, namun juga membantu tim marketing dalam meningkatkan pangsa pasar. Mengingat persaingan bisnis yang semakin kompetitif, seorang PR dituntut untuk merancang strategi komunikasi yang diharapkan mampu menjaring konsumen dan pelanggan baru. Dalam hal ini, PR harus mampu menyampaikan informasi dan kesan yang meyakinkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan minat konsumen. Dengan begitu, perusahaan akan terbantu dengan tugas PR dalam meningkatkan prospek, penjualan dan keuntungan. Memperkuat Hubungan Masyarakat Sesuai dengan namanya, public relation harus secara intens membangun hubungan dengan publik. Adapun arti publik dalam public relations adalah khalayak sasaran PR yang terdiri sekumpulan orang yang berada didalam internal maupun diluar external perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Dalam prakteknya, PR dapat menggunakan alat bantu komunikasi seperti email marketing untuk membangun komunikasi dan hubungan baik dengan pelanggan secara bersamaan. Selain itu, juga harus membangun hubungan baik dengan pihak internal seperti karyawan, investor hingga influencer mengingat mereka juga andil dalam memajukan perusahaan. Tugas Public Relations Berikut ini merupakan beberapa tugas yang diemban public relation diantaranya Melakukan riset perilaku publik Bersinggungan dengan publik, adalah keseharian seorang public relation officer. Agar produk atau perusahaan bisa dikenal oleh publik, PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat sebagai alat utamanya. PR menjalankan fungsinya sebagai researcher dengan melakukan riset untuk mendapatkan data demografi dan perilaku publik. Nantinya data-data dari hasil riset tersebut dapat menjadi acuan untuk merancang strategi PR perusahaan guna meyakinkan publik tentang pentingnya keberadaan perusahaan tersebut bagi mereka. Membangun atau membina hubungan baik dengan berbagai pihak Seorang PR menggunakan senjata utamanya yakni komunikasi untuk membina hubungan yang baik antar pihak. Adapun pihak-pihak yang memiliki kaitan erat dengan humas adalah pihak internal dan eksternal. Pihak Internal adalah orang-orang yang berada atau tercakup dalam perusahaan, seperti pegawai dan stakeholder. Tugas PR membangun komunikasi timbal balik antar pegawai dengan berpegang teguh pada visi misi perusahaan dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan pihak eksternal adalah orang-orang yang berada di luar perusahaan atau lembaga yang memiliki hubungan atau keterkaitan dengan perusahaan. Misalnya, masyarakat, pelanggan customer, media massa, lembaga formal hingga pemerintah. Seorang PR dikatakan sukses dalam prakteknya, jika pihak-pihak eksternal memiliki kepercayaan dan memberikan penilaian positif terhadap perusahaan . Melakukan publikasi di media massa Ada kalanya sebuah perusahaan sedang dirundung konflik baik dari segi pelayanan maupun finansial. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, public relation memegang peranan penting didalamnya. PR dapat mengatasinya dengan menjalankan fungsi publisitas yakni dengan membuat press release serta melakukan komunikasi pada pers, media massa maupun publik untuk mengembalikan citra positif perusahaan/organisasi. Menjalankan marketing komunikasi dan promosi Dalam perusahaan, seorang PR memiliki fungsi dalam membantu perusahaan untuk melakukan advertising dengan memberikan informasi kepada khalayak luas. Informasi yang dibagikan dapat berupa publikasi maupun promosi program yang sedang berjalan. Melalui strategi ini, PR tidak hanya menjadi penopang dalam meningkatkan penjualan dan profit perusahaan saja, melainkan juga menumbuhkan kesan baik yang melekat pada publik atau masyarakat luas. Alur Kerja Public Relations Public Relation membutuhkan perencanaan yang matang dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dikarenakan sangat vitalnya tugas seorang PR dalam menyangkut opini publik yang berdampak pada keberhasilan maupun kegagalan sebuah perusahaan. Dilansir dari menurut Cutlip dan Center di dalam bukunya Effective Public Relations, terdapat empat proses kerja public relations. Adapun keempat tahapan proses public relations tersebut diantaranya. 1. Research Pertama, hal yang harus dilakukan public relation adalah yakni melakukan riset research. Peran riset dalam public relations sangatlah penting. Pasalnya melalui riset, seorang PR dapat mengetahui informasi kondisi serta peluang pasar. Riset dilakukan dengan mendefinisikan masalah atau peluang analisis situasi, yang mencakup identifikasi pengetahuan, opini, sikap, segmentasi pasar, strategi kompetitor hingga perilaku sehari-hari target market. Riset analisis harus mampu menjawab pertanyaan “apa yang terjadi sekarang?” dan apa yang dibutuhkan khalayak dari perusahaan. Tanpa melakukan riset, PR akan sulit untuk mendapatkan informasi terkini terkait isu-isu penting yang sedang berkembang di masyarakat. Akibatnya, mereka akan cenderung mengandalkan dugaan atau asumsi belaka terkait data publik yang berpengaruh pada kegagalan program. Oleh karenanya, riset merupakan langkah awal PR dalam proses merancang strategi mereka. 2. Planning Data dan informasi yang didapatkan dari hasil riset, selanjutnya dianalisis dan diolah oleh PR sebagai bahan acuan dalam tahapan perencanaan planning program. Selain itu, hasil temuan pada tahapan riset juga digunakan untuk mengambil keputusan mengenai program apa yang akan diberikan pada publik, tujuan, serta strategi komunikasinya. Dalam tahap ini, PR harus menentukan strategi apa yang sekiranya akan winning dan seberapa besar potensi program yang dijalankan jika diperkenalkan pada publik. Strategi komunikasi yang diusung harus mencakup solusi dari permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Adapun strategi komunikasi yang biasanya dilakukan PR dapat berupa offline maupun online, seperti event, social media campaign and promotions, siaran pers, dan lain-lain. 3. Action and Communication Langkah selanjutnya yang harus dilakukan PR adalah melakukan aksi dan mengkomunikasikannya. Dalam tahapan ini, mencakup bagaimana humas melaksanakan program yang telah dirancang untuk mencapai tujuan program pada publik. Pada pelaksanannya, PR harus bisa melakukan tindakan berdasarkan rencana matang yang telah dibuat sebelumnya. Misalnya menentukan siapa yang akan mengkomunikasikan programnya, dimana dan kapan tempat program dilakukan, serta bagaimana program tersebut dilakukan hingga mencapai tujuan. Untuk berhasil dalam mengkomunikasikan program, dibutuhkan skills public relations yang mumpuni. 4. Evaluation Proses kerja public relations yang terakhir adalah mengevaluasi program evaluation. Tahapan evaluasi mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan dan mengukur pengaruh program PR yang telah dilakukan terhadap perusahaan. Tahapan ini membantu PR melihat seberapa efektif program yang telah dilaksanakan, apa kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana respon atau opini publik tentang perusahaan di masyarakat. Dengan begitu, PR dapat dengan mudah memetakan program apa yang dilakukan selanjutnya untuk menumbuhkan atau mempertahankan citra positif publik pada perusahaan. Skill dan Kualifikasi Public Relations Mengingat, kini public relations menjadi profesi yang menjanjikan saat ini, sudah seharusnya seorang humas menguasai kemampua ndasar PR untuk menunjang pekerjaan. Berikut hard skill dan soft skill yang harus dikuasai oleh PR. Kemampuan Komunikasi Public Speaking Kemampuan komunikasi adalah bagaimana cara PR mengkomunikasikan pesan berupa ide, gagasan maupun informasi baik secara personal atau di depan umum public speaking. Kemampuan komunikasi tidak hanya berbicara saja, namun juga mencakup negosiasi, persuasi dan mendengarkan. Kemampuan berbicara di depan publik menjadi pedoman utama bagi PR. Karena PR akan seringkali ditunjuk untuk berbicara di hadapan orang banyak seperti menjadi Master of Ceremony MC, interview di depan media atau tampil saat press conference. Saat public speaking, seorang PR harus memperhatikan hal-hal kecil seperti artikulasi berbicara, sikap tubuh gesture, dan penampilan. Dapat diibaratkan bahwa apa yang disampaikan dan diperlihatkan seorang PR secara tidak langsung merepresentasikan perusahaannya. Anda bisa melatih kemampuan skill komunikasi dengan aktif bertanya saat di kelas. Selain itu, juga dapat mengikuti berbagai organisasi/kepanitiaan yang ada di sekolah atau kampus dan menjalin relasi dengan orang-orang yang memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda. 2. Kemampuan Presentasi & Berbahasa Asing Bilingual/Multilingual Presentasi bukan lagi hal yang asing bagi seorang PR. Biasanya seorang PR akan banyak melakukan presentasi di depan client untuk memberikan penawaran kerjasama dan mempromosikan produk perusahaan. Tidak jarang pula, jika event campaign perusahaan digelar, PR jadi orang pertama yang akan memperkenalkan produk yang akan launching untuk mempertahankan atau memperkuat brand awareness perusahaan. Selain itu, kemampuan berbahasa asing juga menjadi skill yang wajib dimiliki seorang PR. Karena acapkali perusahaan Anda memiliki kerjasama dengan perusahaan asing. Kehadiran public relations sangat berperan karena dituntut untuk membina hubungan baik, melakukan presentasi dalam bahasa asing juga menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dengan pihak eksternal. Jika Anda berniat menjadi PR, Anda perlu melatih kemampuan presentasi dan berbahasa asing dengan memanfaatkan momentum saat melakukan presentasi di sekolah atau perkuliahan. 3. Menulis Copywriting/Content Writing Tidak hanya tampil di depan umum, seorang PR juga harus mahir menulis. Dikutip dari buku Manajemen Kehumasan oleh Rhenald Kasali, kegiatan humas 70% adalah tulis menulis sedangkan 30% lainnya merupakan kegiatan lain. Kemampuan menulis akan memudahkan PR untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan. Kemampuan ini juga perlu diasah agar tulisan yang dihasilkan memiliki struktur penulisan baik dan gaya bahasa yang tepat sasaran. Bentuk tulisan yang dibuat oleh PR dalam perusahaan biasanya berupa artikel web, press release, konten media sosial, buletin, katalog perusahaan dan lain-lain. 4. Mengoperasikan Software Komputer Guna mengefisiensi pekerjaan, kini semua pekerja diwajibkan untuk memiliki kemampuan mengoperasikan software komputer. Tidak terkecuali, public relation sendiri. Mereka dituntut untuk selalu siap belajar mengena teknologi terbaru. Meski terlihat remeh, namun skill ini akan memudahkan pekerjaan PR dalam membuat laporan presentasi yang menarik untuk klien dan melakukan riset digital di internet pada khalayak. Software yang biasa digunakan PR dalam membantu pekerjaannya contohnya seperti Microsoft Office Word, Excel, Power Point, Google, Social Media, dan lain-lain. 5. Melek Social Media & Tren Skill public relaton selanjutnya adalah seorang PR harus familiar dengan berbagai platform social media. Karena pada dasarnya, setiap platform memiliki karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga dengan para penggunanya. 6engan memanfaatkan social media, PR dapat melakukan riset terkait brand atau perusahaannya. Caranya bisa dengan melihat bagaimana respon khalayak terhadap brand. Selain itu, mengamati tren media sosial yang sedang booming juga bisa membantu PR dalam memecahkan masalah dan membuat strategi komunikasi yang kreatif dan solutif untuk khalayak. 6. Analisis Data Tidak hanya sekadar melek social media, PR juga harus mampu mengolah data dari hasil riset brand yang disebar di media sosial. Data-data yang didapatkan dari hasil riset dapat dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan segementasi audiens, perilaku, maupun kebiasaan audiens. Melalui data tersebut, PR mendapatkan gambaran mengenai melihat apa yang dibutuhkan khalayak dari brand atau perusahaan, apa yang dilakukan kompetitor dan bagaimana menjadi solusi dari permasalahan khalayak. 7. Kolaborasi & Kerjasama Tuntutan tugas seorang Public Relations tidaklah sedikit. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah tim untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien. Mengingat PR akan berhubungan dengan banyak departemen dalam menjalankan aksinya, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi salah satu solusinya. PR harus cakap bekerja dalam tim karena selain pekerjaan selesai lebih cepat, juga memungkinkan PR dan timnya melakukan brainstorming untuk mendapatkan ide-ide baru dari setiap anggota tim. 8. Berpikir Kreatif dan Inovatif Dalam prakteknya, Public Relations seringkali ditugaskan perusahaan untuk membuat strategi komunikasi efektif dan berhasil untuk perusahaan. Strategi yang dilakukan dapat berupa kampanye offline maupun online, dengan tujuan yang sama yakni menarik minat massa terhadap brand. Disinilah, seorang PR dituntut untuk berpikir kreatif dalam menciptakan ide-ide inovasi yang baru dalam merancang strategi komunikasi untuk mempengaruh keputusan pembelian dan masyarakat umum. Tantangan Public Relation Dalam menjalankan tugasnya, seorang Public Relation seringkali dihadapkan tantangan-tantangan di depannya. Berikut sejumlah tantangan eksternal dan internal yang akan dihadapi PR. Tantangan Internal Edukasi Edukasi menjadi salah satu tantangan yang kerapkali dirasakan public relation pemula. Dalam menjalankan tugasnya, PR dituntut untuk belajar banyak hal seperti melakukan riset, merancang konsep strategi komunikasi hingga menyampaikannya pada publik. Oleh karenanya, pengetahuan mengenai hal-hal terkait skill harus dikuasai PR guna mengatasi tantangan edukasi. Riset Riset merupakan kunci utama yang dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam menjalankan suatu program. Riset harus didasarkan pada parameter dan pengukuran yang jelas agar program yang nantinya dilakukan sesuai dengan target sasaran. PR dilarang merancang program tanpa melakukan riset sebelumnya. Keseluruhan program yang akan dijalankan harus dirancang secara terencana sesuai tujuan awal. Negosiasi Kemampuan negosiasi bagi seorang PR penting untuk diasah karena seringkali mereka dihadapkan untuk melakukan penawaran pada klien atau investor perusahaan. Bagi public relation pemula, negosiasi mungkin menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, mereka dituntut untuk mendapatkan simpati maupun kepercayaan dari mitra melalui teknik lobbying yang perlu mereka pelajari secara bertahap. Profesionalisme dan Etika Sikap profesional dan memegang teguh etika menjadi hal wajib yang harus diaplikasikan seorang PR. Menjadi profesional artinya mampu menempatkan diri dan memahami tugas serta tanggung jawab pekerjaan. Kode etik profesi harus selalu melekat pada diri seorang PR, karena perannya sebagai orang terdepan dalam menampilkan citra perusahaan pada publik dan pihak internal. Tantangan Eskternal Perkembangan Teknologi Pesatnya perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi seorang PR. Terlebih saat ini perkembangan teknologi ditandai dengan munculnya hi-tech, healthcare, investor relations, professional service, dan merger perusahaan. Mengingat tugas PR adalah memantau opini publik, menjadi penting bagi mereka untuk up to date terhadap perkembangan yang ada. Sebab, pertumbuhan teknologi inilah yang memungkinkan publik dihadapkan pada informasi dan media baru, sehingga perusahaan harus bisa menyesuaikan jenis kanal media yang seringkali digunakan publik. Pengaruh Media Massa Media massa memiliki peran dalam membentuk citra dan opini publik. Bukan tidak mungkin jika kehadiran media massa menjadi keuntungan sekaligus boomerang bagi suatu perusahaan atau organisasi. Media melakukan pembingkaian pada isi pesan/informasi dan cenderung menyoroti aspek-aspek tertentu serta mengabaikan aspek lain. Disinilah PR harus ikut andil dalam menangani dan mengimbangi berita-berita yang beredar di media. PR juga perlu menyiapkan counter atau berita tandingan jika perusahaannya diisukan negatif oleh media. Perbedaan Tingkatan Kelas Sosial Masyarakat Permintaan yang tinggi dari publik terhadap perusahaan kerapkali menjadi kendala PR dalam mengatasinya. Selain itu, juga terdapat hambatan dalam menyampaikan informasi perusahaan pada publik karena perbedaan tingkatan kelas sosial masyarakat. Oleh karena itu, PR harus mampu menyeragamkan informasi pada publik dengan memberikan edukasi, pemahaman dan tanggung jawab sosial agar mendapatkan kepercayaan dari publik Tools Public Relation Setiap pekerjaan yang digeluti, sudah seharusnya memiliki alat penunjang untuk memudahkan pekerjaan. Tidak lain halnya seperti seorang PR yang butuh tools untuk membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien. Salah satu tools yang membantu PR dalam mengumpulkan data riset adalah media monitoring. Mengingat, tugas PR tidaklah jauh dari kata riset. Dapat dikatakan bahwa riset memiliki peran utama dalam membantu PR merancang strategi komunikasi. Beragam opini publik di media massa maupun online sangat mempengaruhi bagaimana strategi PR dapat dibentuk. Oleh karenanya, PR membutuhkan tools media monitoring untuk memantau opini publik di media massa. Media Monitoring System Kazee Media monitoring merupakan sistem yang digunakan untuk melakukan proses membaca, mendengar, dan melihat apa yang terjadi dalam sudut pandang pemberitaan di media ataupun postingan di media sosial. Proses pengumpulan data dalam media monitoring didukung dengan adanya bantuan fitur-fitur di dalam tools. Fitur Media Monitoring Kazee yang dapat dimanfaatkan diantaranya fitur analisis sentimen, top person, top redaksi, top berita, top keyword & hashtag. Adapun penjelasan secara detail dari tiap fitur dapat dibaca pada artikel Media Monitoring. Selanjutnya, data berupa konten yang dihasilkan dari media monitoring nantinya dapat dianalisa dan diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan. Data yang telah diolah akan menggambarkan bagaimana citra brand di mata publik dan menjadi bahan acuan dalam merancang strategi PR selanjutnya. Dapat disimpulkan bahwa melalui pemantauan media, seorang PR dapat melakukan manajemen isu dan menjaga reputasi dan citra positif sebuah perusahaan atau organisasi. Contoh Public Relations di Indonesia Sebagai contoh hasil penelitian yang dikutip dari Jurnal Komunikasi Untar, Departemen Public Relations Humas PT Go-Jek Indonesia melakukan beberapa planning kegiatan untuk meningkatkan brand awareness Publication Go-Jek dengan gencar melakukan publikasi informasi mengenai aktivitas dan kegiatan perusahaan melalui berbagai media ke publik. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap brand Gojek. Event Go-Jek menggelar event atau program acara Go-Jek Tech Valley di Yogyakarta untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan ke publik. Event ini mempertemukan dan mengajak teknorat muda negeri Indonesia untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik dimulai dari hal kecil. News Bekerja sama dengan media relations, Go-Jek mencoba untuk mempengaruh opini publik dengan mempublikasi berita-berita positif brand Go-Jek melalui press release, news letter, dan buletin. Selain itu, media massa dan website juga menjadi wadah bagi Go-Jek untuk menciptakan pandangan positif masyarakat terhadap Go-Jek. Community Involvementh PR Go-Jek berusaha menjalin relasi para UMKM Usaha Kecil Menengah untuk menjadi mitra dalam salah satu program Go-Jek yakni Go-Food. Dengan begitu, secara tidak langsung Go-Jek mengambil hati masyarakat karena terciptanya hubungan baik dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Lobbying and Negotiation Membuat kebijakan dalam perusahaan yang menyangkut masyarakat tentunya butuh izin dari pemerintah. Sama halnya dengan Go-Jek, yang melakukan lobbying dan negotiating pada pemerintah dalam pendirian perusahaan. Serta mengajak para ojek konvensional untuk tergabung dalam naungan ojek modern berbasis aplikasi digital yakni Go-Jek. Social Responsibility Go-Jek juga melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi kemanusiaan seperti Rumah Zakat untuk membantu saudara lain yang sedang kesulitan. Kegiatan PR ini menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada publik. Kesimpulan Menjadi seorang Public Relations tentunya memiliki tantangan tersendiri dalam melakukan implementasi pekerjaannya. Namun, dengan memahami job-desk dan alur kerja yang telah dipaparkan sebelumnya, akan memudahkan Anda yang ingin mendalami bidang PR dan membantu mencapai goals sesuai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, seorang PR harus mampu menjadi seorang researcher, planner, storyteller hingga problem solver dalam suatu perusahaan. Bagaimana, apakah Anda tertarik menjadi PR? Referensi
sefia sela majid Eduaksi Sunday, 02 Jan 2022, 1433 WIB Public Relations Pengertian public relation adalah Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. Sedangkan, pengertian E-PR secara singkat dapat diartikan sebagai Kegiatan kehumasan yang dilakukan di dunia Internet yang dimana seluruh kegiatan kehumasan dapat dilakukan di dalam internet dari mulai melakukan kegiatan publikasi sampai melakukan customer relations management. E-PR adalah satu-satunya cara untuk membangun citra/reputasi di dunia yang tidak kasat yaitu dunia maya mengingat internet telah menghadirkan dunia maya di samping dunia nyata, demikian seperti yang dikatakan oleh David Phillips, penulis dari buku terkenal yang berjudul Online Public Relations, sewaktu mendefinisikan E-PR ke dalam beberapa pengertian. PR dimasa depan mampu langsung menjangkau audiens mereka tanpa harus diintervensi oleh para penyunting naskah maupun para reporter yang bertindak sebagai penjaga pintu dan yang melakukan sensor terbitnya suatu informasi. Membangun hubungan yang bersifat one to one secara cepat dan interaktif. Lebih fleksibel & ekonomis dari PR yang dilakukan di dunia nyata. Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar karena persentasi jumlah pelanggan internet menunjukan kenaikan angka yang sangat tinggi. Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa layanan internet / ISP Internet Service Provider. Hal ini menunjukan bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Dari semua kondisi yang terjadi, yang utama bagi user internet Indonesia adalah akses yang murah dan cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan teknologi informasi, terutama user internet di tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil kebijkan di bidang ini bisa memiliki pandangan yang seimbang, baik dari segi user internet masyarakat, maupun dari segi perusahaan penyedia jasa layanan internet dan teknologi informasi. Kiranya dengan kegiatan PR di dunia Internet ini menggugah para praktisi PR untuk menggunakan internet untuk praktik kehumasan. public relations pr e-public relations humas Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Eduaksi Terpopuler Tulisan Terpilih
kelebihan dan kekurangan public relation